Senin, 29 November 2010

Pocket Camera Baru Saya--Panasonic DMC-FX66

Post ini saya tulis karena "paksaan" salah satu sahabat saya, sebut saja namanya sasa, melalui Yahoo Messenger, sampai-sampai saya dibuatkan outlinenya, hahaha...jadi, post ini ada berkat jasanya :p


Pikiran untuk membeli kamera di negeri Jepang telah merasuki pikiran saya sejak teman saya dari Jerman mengatakan "You just bought that *pointing at E71* for Japan? you better buy a new-cheap camera as soon as you get your scholarship", di awal bulan Oktober .

Ketika beasiswa saya dapatkan, mindset saya mulai berubah... Saya cenderung untuk lebih memilih menghabiskan duit untuk shopping dan jalan-jalan, kamera tidak terlalu saya butuhkan--begitu pikir saya dahulu. Namun, ketika saya jalan-jalan melihat sakura dan momiji (lihat post saya sebelumnya), saya iri dengan hasil jepretan teman saya, bagus sekali dibandingkan dengan jepretan E71 saya. Tapi keinginan itu pudar dalam beberapa hari karena keinginan untuk shopping dan traveling terlalu besar merasuk dalam otak saya.

H-1 membeli kamera, saya melakukan rutinitas harian,chatting dengan pacar saya, sebut saja namanya Seno. Topik pembicaraan saat itu mengalir ke kecewanya saya betapa sedikit foto yang saya miliki dengannya sebelum berangkat ke Jepang. Kemudian si pacar merespon dengan menawarkan akan berfoto bersama yang banyak setelah saya pulang nanti. Saat itu juga keinginan saya untuk membeli kamera di Jepang menjadi kuat lagi. Kali itu, tekad saya sudah bulat dan memutuskan untuk membeli kamera secepatnya sebelum berubah pikiran lagi, hahaa... nonsense kah alasan saya? hihihi..... Malem itu juga saya dengan giatnya bertanya-tanya dan browsing review dan harga kamera di internet.




Panasonic DMC-FX66 (gambar diambil dari Nokia E71)

Keesokannya, tepatnya tanggal 28 Oktober 2010, saya pergi dengan teman dari Jerman dan Thailand saya ke Osu Kannon. Karena ada pengajian WNI siang harinya, saya menyusul langsung ke lokasi saat sore. Harapan saya adalah setelah shopping bisa bersama mereka membeli kamera karena saya belum bisa berbahasa jepang dengan baik. Ternyata, di sana tidak hanya mereka berdua, teman Jerman saya membawa tiga orang Jepang lainnya, sehingga saya merasa tidak enak untuk mengajak mereka pergi bersama (T-T)

Akhirnya jam 7 saya berpisah dengan mereka, menuju ke Bic Camera, salah satu toko elektronik besar,SENDIRIAN!! saya sudah mencatat beberapa tipe kamera yang sesuai dengan budget dan baik menurut review. Incaran saya awalnya adalah Panasonic DMC-FP1 seharga 11,000 yen di internet. Tapi ketika sampai di sana, harganya ternyata 12ribuan Yen, saya lupa ratusannya. Kemudian saya bertanya kepada penjual, tentunya dengan bahasa jepang yang totally ngawur, mengenai mana yang lebih baik antara Panasonic tersebut dan Sony DSC-350 seharga 13,800 yen. Si penjual kemudian mengajak saya melihat Panasonic DMC-FX66 dimana penjualnya mengatakan bahwa Panasonic ini lebih tinggi levelnya dibandingkan dengan panasonic satunya, dengan harga sama dengan Sony yang telah disebutkan tapi dengan kualitas yang lebih baik. DMC-FX66 memiliki spesifikasi 14 megapixels, 5x zoom, serta memiliki jarak ambil yang lebih jauh dibandingkan dengan DMC-FP1, 12 megapixels dan 4x zoom. Itu kira-kira yang dikatakan penjualnya kepada saya.

Setelah berpikir beberapa menit bolak-balik dan mencoba mengambil foto antara DMC-FP1 dan DMC-FX66, saya memutuskan untuk membeli DMC-FX66. Saat itu mereka hanya memiliki 3 warna: silver, violet, dan biru muda. Saya tidak ingin warna general dan tidak begitu menyukai warna biru, sehingga saya memutuskan untuk mengambil violet, padahal saya berharap ada warna seperti merah, pink, kuning, atau hitam. Setelah itu, penjual menerangkan bahwa kamera hanya dalam bahasa Jepang (ToT) dan garansi 1 tahun pun hanya berlaku di seluruh Jepang saja. Yaa, secara saya beli di Jepang jelas itu lah konsekuensinya, haha... Saya beruntung masih memiliki voucher 1000yen dari teman saya karena ternyata masih harus membeli memory cardnya juga. Jadi, untuk total kamera, saya menghabiskan hampir 15,000yen yang memang batas atas budget saya membeli kamera.

Ja, ima camera o motteiru v(^o^)

taman di depan perpustakaan Nagoya Daigaku, taken with Panasonic DMC-FX66

Perpustakaan Nagoya Daigaku, taken with Panasonic DMC-FX66

Toyota Hall Nagoya Daigaku, taken with Panasonic DMC-FX66

8 komentar:

claraayu mengatakan...

cieee vani kamera baruu

Annisa Prasetio mengatakan...

ahzek nama gue disebut-sebut :D

ih vaniii mantaB banget deh foto-foto pake poket barunyaaa love it!!! hahaha ternyata itu toh alasanlo beli kamera barunyaaa gak aib ah ckckck...

"...saya memutuskan untuk mengambil violet, padahal saya berharap ada warna seperti merah, pink, kuning, atau hitam."

lo harus kenalan sama maria, poketnya wana. lumix fs62, warnanya PINK. lo pasti iri! hahahaa

si ungu mau dinamain siapa van? gue baru saja memberi nama kamera gue, setelah setahun lebih lamanya mencari nama, akhirnya ketemu juga: Carlos <3

Unknown mengatakan...

@clara: heheee, iya clar :D

@sasa: lha iyaa,, menghormati jasa2 lo sa... hahaha.... hemm,, pink manis eee, jd pengen, xixixi... tp violet gk apa2 deh, gw cukup puas dengan kinerjanya B)
wew, kasih nama apa? kenapa kalian kasih nama kebarat2an gitu siiiih? hahaha.... itu kenapa bisa jadi carlos jg?

Annisa Prasetio mengatakan...

Manis banget emang vaaan ƪ(♥ε♥)ʃ‎ girly abis. Alhamdulillah kalo lo seneng sama si ungu. Lo jangan sampe liat hasil foto pake dslr trus pgn dslr ya van hahaha...

Ayo dong dikasih nama ƪ(ˇ▼ˇ)¬ biar keren van. Abis kalo anak sendiri dikasi nama carlos kyknya ga pantes, kulo wong jowo mestine dinamake joko hahahaa

Carlos gw ambil dari nama jagoan yg cowo di resident evil, carlos olivera. Tiba2 gw merasa kamera gw mirip sama dia ƪ(‾ε‾")ʃ *freak*

Unknown mengatakan...

gw ditanyain seno kamera gw dianggep co atau ce dulu sebelum kasih nama, susah ternyata kasih nama. Kasih nama barang aja susah gimana kasih nama anak nanti yaaa, haha.... nanti deh, nunggu wangsit turun kayak elo yang baru 1 tahun kemudian nemu.

Kalo dslr sih tinggal pinjem bokap (kalo boleh :p)

Annisa Prasetio mengatakan...

ga usah ditentuin cewe atau cowo, langsung aja kasih nama, cewe/cowo nya mengikuti namanya hahaha. (tapi ntar bingung kayak gw: momo laki apa perempuan?) advice: kasih nama yang jelas feminin apa maskulin, hahaha

Intan Nur Inayah mengatakan...

cie vani kamera nya ungu, gpp kok van, bagus,
beda dari kamera lain, terus mencolok jadi kalo nyelip gampang dicari

auo van upload foto-foto lo sm teman teman di nagoya sana dong.. hahaha
ps:you know lah ^^

Unknown mengatakan...

@sasa: ah, blom ada ide, nanti saja laah, haha...
@intan: huakaka.... dasar lo sama nopi sama ajaa