Rabu, 12 Januari 2011

4 komentar

My best'thing'friends in Nagoya

1. Softbank no Keitai
I love softbank, ini kata-kata yang pernah saya utarakan di awal memiliki handphone ini. Sampai sekarang pun menurut saya, si putih model clamshell nan murah ini memiliki tempat teristimewa di hati saya. Handphone ini membuka komunikasi saya dengan sang kekasih hati dengan pushmailnya (^^;), rasanya jadi seperti seperti dia sering ada di sebelah saya jalan-jalan bareng v(^-^)

2. Biru-chan
Ipod Nano 8gb yang langsung saya panggil si biru imut kemudian berrevolusi menjadi biru-chan. Akhirnya setelah sejak setahun yang lalu impian saya punya ipod kandas oleh keusilan ayah saya yang saya mintai oleh-oleh ketika beliau bepergian ke singapura. Pulangnya sih beliau bawa ipod nano, tapi buat dirinya sendiri. Jelas aja si papah tidak mampu melepaskan ipodnya ke anak-anaknya. Suaranya memang mangstab. Untung saya punya duit sendiri dari beasiswa, jadi bisa beli tanpa rasa bersalah.

3. Internet kamar
Betapa menderitanya sebulan pertama saya di sini, waktu ngenet saya hanya sampai jam 10 malam waktu jepang atau jam 8 malam WIB di lobby residence. Belum lagi dinginnya malam yang menusuk ketika mencuri beberapa waktu numpang ngenet di luar lobby saat lobby sudah tutup. Biaya internet cukup mahal, 3000an yen per bulan. Untung saya sempat gigih mencari tetangga saya untuk share internet bareng. akhirnya, 3000 yen per bulan bisa menjadi untuk 4 bulan karena pemakaian di share untuk empat orang. Setelah punya internet, saya malah kalap,  mbojo sampe jam 2 malem, ooow X_x

4. Nokia E71
Nokia pinjaman, mudah-mudahan jadi pemberian karena saya dengar mamah sudah punya E72 sekarang, menjadi algojo yang membangunkan saya tidur untuk berangkat kuliah. Selain itu, sejak ada internet di kamar, saya jadi lebih leluasa untuk berinternet tanpa harus membuka laptop. Dia juga berjasa dalam menemani saya jalan ketika biru-chan belum ada serta penghubung dengan mamah dengan sms nomor simpatinya.

5. Panasonic Lumix DMC FX-66
Belum punya nama untuk si lumix ungu ini meskipun sudah disuruh sama sasa, sahabat saya. Saya beli di Jepun karena ayah saya itu yang mengatakan cukup dengan kamera hape saja. Tentu saja jauh lebih convenient memotret pake dia daripada dengan 3,2 MPnya E71. Sahabat hura-huranya di sini deh pokoknya b(^-^)d

Minggu, 02 Januari 2011

2 komentar

Waktunya Karaoke!

Tanggal 1 Januari 2011 yang lalu merupakan kali kedua saya karaoke di Jepang. Sebenarnya niat ingin mengulas tentang tempat karaoke ini sudah ada sejak kali pertama karaoke, tetapi  saat pertama kali, ada beberapa hal fatal yang tidak terjepret :p

Tempat karaoke di Jepang cukup menjamur karena merupakan salah satu tempat favorit untuk berkumpul bersama teman-teman melepas lelah. Tidak sulit menemukannya terutama di kota-kota besar seperti Nagoya.  Seperti tempat karaoke di Jogja,  begitu masuk, kita akan menemui meja resepsionis, counter, atau apalah namanya itu untuk pemesanan tempat. Kalau di Indonesia kita membayar ruangan (small, medium, large, family room, dsb) tapi di Jepang kita membayar diri sendiri. Jadi, dicharge per orang per jam, atau per orang untuk 7-8 jam tergantung paketnya. Seperti di Indonesia, Happy hournya siang hari.

Untuk pengalaman pertama saya, saya mencobanya di siang hari, dari jam 2 hingga jam 6 sore sedangkan untuk yang kedua, saya mengikuti pola biasanya teman-teman saya, menghabiskan malam di tempat karaoke. Kali itu, saya berkaraoke dari jam 11an malem hingga jam 5 pagi bersama dengan Mbak Vani, Mbak Rina, Mas Agro, Mas Rizki, dan Alvis.

meja receptionist

Yang khas di Jepang juga, sebagian besar tempat karaokenya nomihodai atau minum sepuasnya. Beberapa tempat ada yang harus membayar pisah dari karaoke untuk dapat nomihodai, ada juga yang sudah include dalam paket. Beberapa tempat juga menyediakan softcream.

drink bar

Bentuk ruangan karaoke, relatif sama lah yaa.... remang-remang cenderung ke gelap gitu dengan sofa, meja, serta layar tv. Layout sedikit berbeda, tapi menurut saya, ini tidak material karena tiap ruangan layoutnya beda-beda. Kebetulan yang saya tempatin berlayoutkan sofa di kanan kiri sisi ruangan.

salah satu ruangan di Joysound- Yagoto

salah satu ruangan di U-style Sakae

Yang berbeda jauh mungkin komputernya.Kalau di Happy Puppy, tempat saya biasa karaoke bersama teman-teman di Jogja, komputernya berupa komputer yang diletakkan di bawah atau dalam meja (hemm, saya tidak menemukan diksi yang tepat untuk ini). Sedangkan di sini, komputernya berbentuk khusus, touchscreen dan nirkable yang bisa dilihat di gambar berikut.

alat untuk pesan lagu

Sejauh yang saya tahu, untuk lagu ada Jepang, Barat serta Korea. Lagu bisa di cari baik melalui huruf hiragana atau alphabet, untungnya di alat itu ada menu bahasa inggris meskipun tidak semua menu tersedia, karena saya tidak bisa menemukan menu bahasa inggris untuk mengetahui urutan lagu yang sudah dipesan.
Untuk koleksi lagu, yaaa..... saya tidak bisa menemukan beberapa lagu yang ingin saya nyanyikan, tapi cukup banyak kok. Jadi tidak usah khawatir tidak bisa bernyanyi di sini kalo bukan lagu Jepang.

Setelah batas jam habis, kami membayar untuk jasa karaoke, nomihodai jika tidak termasuk dalam paket, serta makanan yang kami pesan (jelas laper lah, kalo kita mendem 7 jam sambil nyanyi-nyanyi). Waktu itu saya mengeluarkan duit hampir 2000yen lah secara keseluruhan. Agak mahal ya,, tapi rasanya bener-bener menyenangkan kok, puaaaaasss banget ;)

Oke, sekian dulu ulasan kali ini. Sampai jumpa lagi.