Senin, 27 September 2010

100 Yen Shop

Jepang terkenal dengan biaya hidup yang mahal. Bisa kita bayangkan, untuk bisa makan nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayur kita perlu mengeluarkan duit minimal 300 yen atau Rp 30.000 sekali makan. Itu pun makanan yang dibeli di kafetaria kampus dengan menu paling murah. Kalau makan di restoran, wooow, harganya 600-1000an yen! kalikan seribu rupiah aja kalau mau dikira-kira sendiri. Selain makanan, transportasi juga mahal, untuk subway dengan jarak sekitar UGM- gejayan butuh 200yen! Air mineral juga sekitar 130an Yen. Miris banget Vani kalo liatin harga2 di Jepang. Haha....

Luckily, di Jepang ada cukup banyak toko yang disebut dengan 100yen Shop. Hari minggu kemarin, 26/9, volunteer's group yang bernama Helpdesk mengadakan acara Shopping Tour untuk new exchange student. Ke 100yen shop salah satu tujuannya selain Jusco, salah satu mall di Nagoya. Sesuai namanya, barang-barang di sini di jual dengan harga 100yen saja! yaah, vani curiga sih kalo ada yang lebih karena vani menghabiskan 2415 untuk belanjaan vani. haha... Hei, jangan pikir itu jumlah yang besar, karena itu untuk kebutuhan 6 bulan ke depan.

Tapi hari ini vani menemukan kenyataan menyedihkan. "What you pay is what you get" itu mutlak kebenarannya. Panci kecil yang vani beli di 100yen Shop kemarin benar2 sucks! hahaa... Pertama kali masak, bagian bawah panci jadi kayak pecah-pecah gitu. Iuuuch... terus bagian dalamnya, seperti ada plastik yang mengelupas-kelupas gitu.

Namun, kalau itu semua dikesampingkan, 100yen Shop benar2 membantu. Paling nggak vani dapet wajan, piring, mangkok, sendok garpu, cangkir, tutup panci, sabun cuci, dan lain sebagainya dengan harga 100yen per item. hahaa.....

0 komentar: